Kalender adalah alat penting untuk mengetahui tanggal-tanggal sepanjang hidup kita. Terdapat dua jenis kalender utama, yaitu Kalender Hijriah dan Kalender Masehi. Lantas apa perbedaan kalender masehi dan hijriah tersebut?
Seperti yang telah diketahui bahwa, keduanya dapat digunakan untuk menentukan tanggal. Namun Kalender Hijriah lebih umum digunakan oleh komunitas Muslim.
Kalender ini berfungsi sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan keagamaan berdasarkan ajaran Rasulullah Muhammad SAW. Perlu dicatat bahwa terdapat perbedaan signifikan antara Kalender Masehi dan Kalender Hijriah.
Untuk lebih jelasnya, dalam uraian ini akan diberikan beberapa penjelasan terkait dengan perbedaan antara kalender masehi dan juga hijriah. Berikut diantaranya:
1. Berdasar Sejarahnya
Kalender Masehi, juga dikenal sebagai kalender Kristiani, dihitung berdasarkan tahun kelahiran Isa Almasih. Kalender ini telah diakui secara global sejak abad ke-14 Masehi. Sistem penanggalan ini pertama kali ditemukan oleh biarawan Dionysius Exiguus, yang menggunakannya untuk menentukan Hari Paskah. Namun, waktu pasti penemuannya belum diketahui.
Sementara itu, kalender Hijriah, yang digunakan umat Islam, berasal dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Kata “Hijriah” berasal dari bahasa Arab “hijrah” yang berarti berpindah. Kalender ini dimulai dari tahun hijrah tersebut dan digunakan untuk penanggalan tahunan umat Islam.
2. Berdasar Perhitungan Tanggal
Kalender Hijriah, atau kalender lunar, mengandalkan siklus bulan untuk menentukan tanggal. Dalam sistem ini, satu bulan dimulai ketika bulan baru terlihat di langit, dan satu tahun terdiri dari sekitar 12 siklus bulan. Karena siklus bulan lebih pendek daripada tahun matahari, tahun Hijriah lebih pendek sekitar 10 hingga 12 hari dibandingkan tahun Masehi.
Sebaliknya, kalender Masehi, atau kalender solar, mengukur waktu berdasarkan pergerakan bumi mengelilingi matahari. Dalam sistem ini, satu tahun terdiri dari satu siklus penuh orbit bumi di sekitar matahari, dengan satu tahun Masehi memiliki 365 atau 366 hari, bergantung pada tahun kabisat. Kalender ini membagi tahun menjadi 12 bulan dengan panjang yang bervariasi, mengikuti siklus musim yang diatur oleh posisi matahari.
3. Berdasar Jumlah Hari
Kalender Masehi, yang juga dikenal sebagai kalender Gregorian, memiliki bulan-bulan yang bisa terdiri dari 28 hingga 31 hari. Karena variasi ini, jumlah hari dalam satu tahun Masehi secara umum adalah 365 hari, dengan tambahan satu hari pada tahun kabisat setiap empat tahun, menjadikannya 366 hari.
Sebaliknya, kalender Hijriah atau kalender Islam mengikuti siklus bulan, sehingga setiap bulan terdiri dari 29 atau 30 hari. Jumlah hari dalam satu tahun Hijriah adalah sekitar 354 hingga 355 hari. Hal ini disebabkan oleh perbedaan antara tahun solar (berdasarkan matahari) pada kalender Masehi dan tahun lunar (berdasarkan bulan) pada kalender Hijriah.
4. Penentuan Awal Hari
Kalender Masehi dan kalender Hijriah memiliki metode berbeda dalam menentukan awal hari. Kalender Masehi, yang menggunakan sistem Gregorian, menganggap pukul 00.00 tengah malam sebagai awal hari. Ini berarti setiap hari baru dimulai pada tengah malam waktu setempat.
Di sisi lain, kalender Hijriah, yang merupakan kalender lunar atau bulan, menentukan awal hari berdasarkan siklus matahari. Hari baru dimulai dengan terbitnya matahari dan berakhir dengan terbenamnya matahari. Dengan kata lain, hari dalam kalender Hijriah dimulai pada pagi hari dan berakhir pada malam hari.
5. Bentuk Angka Pada Tanggalan
Kalender Hijriah memiliki hubungan yang sangat penting dengan umat Islam, sehingga sistem penanggalannya berbeda dari kalender Masehi. Kalender Hijriah menggunakan angka dan ejaan Arab untuk menampilkan tanggal, sementara kalender Masehi menggunakan angka alfabet.
Itulah uraian terkait dengan beberapa perbedaan kalender masehi dan hijriah. Sehingga tak heran jika ada beberapa perbedaaan dalam proses penyebutan tanggal baik untuk masehi maupun hijriah.