Inilah Jenis-jenis Kalender di Dunia, Ternyata Perhitungannya Berbeda-beda

Kalender yang digunakan di dunia ternyata bukan hanya satu jenis saja. Jenis-jenis kalender di dunia juga perlu diketahui untuk menambah wawasan kita. Kalender dirancang untuk menandai perubahan waktu, seperti hari, minggu, bulan, dan tahun. Sepanjang sejarah manusia, berbagai jenis kalender telah diterapkan.

Beberapa kalender berlandaskan pergerakan Matahari dan revolusi Bumi mengelilingi Matahari, sementara yang lain didasarkan pada siklus pergerakan Bulan. Ada juga kalender yang menggabungkan kedua dasar tersebut. Berikut adalah jenis-jenis kalender di dunia yang digunakan.

1. Kalender Masehi

Kalender Masehi didasarkan pada pergerakan Matahari dan merupakan hasil penyempurnaan dari kalender Julian serta Gregorian. Sistem kalender ini mengatur satu tahun dalam siklus 12 bulan yang totalnya mencakup 365 hari.

Namun, untuk menyesuaikan dengan perbedaan kecil antara tahun kalender dan tahun astronomi, setiap empat tahun diadakan penambahan satu hari ekstra, yang dikenal sebagai tahun kabisat, sehingga tahun tersebut memiliki 366 hari.

Dalam kalender Masehi, sebagian besar bulan terdiri dari 30 atau 31 hari, dengan pengecualian bulan Februari yang memiliki 28 hari pada tahun biasa dan 29 hari pada tahun kabisat.

2. Kalender Hijriah

Kalender Hijriah, yang didasarkan pada pergerakan Bulan, mengatur setiap tahun dengan siklus 12 bulan. Dalam sistem ini, setiap bulan memiliki durasi antara 29 hingga 30 hari.

Sebagai akibat dari pendekatan ini, kalender Hijriah memiliki selisih sekitar 11 hari dibandingkan dengan kalender Masehi.

Hal ini disebabkan oleh perbedaan panjang tahun lunar dalam kalender Hijriah yang lebih pendek dibandingkan dengan tahun solar pada kalender Masehi.

See also  Jenis Jenis Kalender Matahari yang Mungkin Belum Pernah Kamu Ketahui

3. Kalender Tionghoa

Jenis-jenis kalender di dunia yang ketiga ada kalender Tionghoa. Kalender Tionghoa merupakan sistem yang menggabungkan peredaran Bulan dan Matahari untuk menentukan waktu. Kalender ini mulai digunakan secara luas sekitar tahun 551 SM dan diciptakan oleh Kaisar Huang.

Dalam kalender Tionghoa, satu tahun dibagi menjadi 12 bulan, di mana setiap bulan memiliki durasi antara 29 hingga 30 hari.

Untuk menyesuaikan perhitungan tahun lunar dengan tahun matahari, kalender Tionghoa juga mengimplementasikan tahun kabisat yang berbeda dari kalender lainnya; dalam sistem ini, tahun kabisat ditandai dengan penambahan satu bulan ekstra, bukan satu hari.

4. Kalender Jawa

Kalender Jawa merupakan sistem penanggalan yang berakar dari budaya Jawa dan menggabungkan dua siklus hari yang berbeda. Selain mengikuti siklus mingguan yang biasa kita kenal, yaitu siklus 7 hari, kalender ini juga menggunakan siklus pekan pancawara yang terdiri dari lima hari pasaran, yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.

Dalam kalender Jawa, satu tahun terdiri dari 12 bulan, yang mencerminkan struktur waktu yang khas dan mendalam sesuai dengan tradisi budaya Jawa. Dengan demikian, kalender ini tidak hanya mencerminkan ritme mingguan yang umum tetapi juga mengintegrasikan unsur-unsur budaya lokal dalam perhitungan waktu sehari-hari.

5. Kalender Jepang

Kalender Jepang, yang digunakan saat ini, membagi satu tahun menjadi 12 bulan, yaitu Ichigatsu, Nigatsu, Sangatsu, Shigatsu, Gogatsu, Rokugatsu, Sichigatsu, Hachigatsu, Kugatsu, Jugatsu, Juichigatsu, dan Junigatsu.

Sistem kalender Jepang modern mirip dengan kalender Masehi dalam hal pembagian bulan dan struktur tahunan. Namun, perbedaan utama terletak pada penetapan tahun; kalender Jepang dimulai dari tahun kaisar bertakhta, mencerminkan sistem penanggalan yang berhubungan erat dengan kekaisaran dan sejarah Jepang.

See also  6 Keistimewaan Weton Senin Pahing, Cocok Menjadi Leader

Itulah jenis-jenis kalender di dunia. Di Indonesia sendiri secara nasional yang digunakan adalah jenis Kalender Masehi. Namun selain itu Kalender Hijriah juga digunakan terutama pada umat Islam. Kalender Jawa pun masih digunakan di kelompok masyarakat tertentu.