Hari Pasaran Jawa, sering disebut sebagai “Hari Pasaran” atau “Hari Pasaran Legi,” merupakan aspek signifikan dalam tradisi Jawa. Sistem penanggalan ini digunakan untuk meramal keberuntungan, menentukan waktu terbaik untuk berbagai kegiatan, serta mengidentifikasi karakteristik pribadi berdasarkan hari kelahiran.
Dalam sistem penanggalan Jawa, terdapat lima nama hari yang membentuk siklus, serta tujuh karakter neptu yang melengkapi setiap hari. Hal ini menghasilkan total 35 kombinasi berbeda dalam penanggalan Jawa. Berikut ini adalah daftar kelima nama hari pasaran Jawa:
1. Legi
Legi merupakan hari pertama dalam siklus lima hari yang dikenal dalam sistem penanggalan Jawa. Dalam konteks budaya Jawa, Legi dianggap sebagai hari yang sangat menguntungkan dan ideal untuk memulai berbagai aktivitas atau acara penting.
Hari ini memiliki karakter neptu yang bernilai 5, yang menurut kepercayaan tradisional, mempengaruhi keberuntungan dan hasil dari aktivitas yang dilakukan pada hari tersebut.
Kepercayaan akan keberuntungan yang dibawa oleh Legi menjadikannya sebagai pilihan utama untuk memulai berbagai perencanaan dan kegiatan penting dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pahing
Pahing merupakan hari kedua dalam siklus lima hari dalam sistem penanggalan Jawa. Dalam tradisi Jawa, Pahing sering dianggap sebagai waktu yang kurang menguntungkan untuk memulai aktivitas baru atau melaksanakan kegiatan penting.
Hal ini dikarenakan karakter neptu Pahing yang bernilai 4, yang dipercaya dapat mempengaruhi hasil dari berbagai usaha atau rencana yang dimulai pada hari tersebut.
Masyarakat Jawa cenderung memilih untuk menunda pelaksanaan kegiatan besar atau keputusan penting pada hari ini, mengingat keyakinan bahwa Pahing mungkin membawa tantangan atau hambatan yang dapat mempengaruhi kesuksesan aktivitas yang direncanakan.
3. Pon
Pon adalah hari pasaran Jawa yang ketiga dalam siklus lima hari dalam sistem penanggalan Jawa, dan hari ini dianggap sebagai waktu yang baik untuk menjalankan kegiatan bisnis atau aktivitas perdagangan.
Dengan karakter neptu yang bernilai 7, Pon dipercaya membawa keberuntungan dalam hal keuangan dan usaha dagang. Banyak orang Jawa memilih hari ini untuk memulai transaksi penting atau merencanakan kegiatan ekonomi, karena dianggap dapat mendukung keberhasilan dan kemajuan dalam bidang tersebut.
Selain itu, Pon juga sering dipilih untuk melakukan pertemuan bisnis atau meluncurkan produk baru, berkat keyakinan bahwa energi positif pada hari ini dapat mendatangkan hasil yang lebih baik dan menguntungkan.
4. Wage
Wage merupakan hari keempat dalam siklus lima hari pada sistem penanggalan Jawa, dan hari ini dikenal sebagai waktu yang tepat untuk melanjutkan serta menyelesaikan proyek-proyek yang telah dimulai.
Dengan karakter neptu bernilai 8, Wage dipercaya memiliki energi yang mendukung keberhasilan dalam menyelesaikan pekerjaan dan mengatasi berbagai tantangan yang ada.
Oleh karena itu, banyak orang yang memilih untuk fokus pada penyelesaian tugas penting atau proyek besar pada hari ini, karena diyakini bahwa keberuntungan dan kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaan akan lebih besar.
Wage sering digunakan untuk memeriksa kemajuan proyek atau merencanakan langkah-langkah akhir, guna memastikan bahwa segala sesuatu berjalan sesuai rencana dan mencapai hasil yang diinginkan.
5. Kliwon
Kliwon adalah hari terakhir dalam siklus lima hari dalam sistem penanggalan Jawa, dan dianggap sebagai hari yang paling kuat secara spiritual. Memiliki karakter neptu dengan nilai 9, Kliwon dipercaya membawa energi yang mendalam dan kuat, yang sering dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan yang memerlukan perhatian khusus pada aspek spiritual atau metafisik.
Pada hari ini, banyak orang melakukan ritual atau upacara yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan spiritual mereka atau untuk menyelesaikan kegiatan dengan melibatkan dimensi spiritual.
Energi hari Kliwon diyakini dapat membantu dalam proses refleksi diri, meditasi, dan memperkuat hubungan dengan kekuatan yang lebih tinggi. Karena itu, Kliwon sering dianggap sebagai waktu yang tepat untuk mengatasi masalah mendalam atau untuk melakukan perbuatan yang membutuhkan dukungan spiritual yang kuat.
Itulah uraian serta penjelasan kelima hari pasaran Jawa. Sistem penanggalan Jawa masih memainkan peran penting dalam berbagai aspek budaya Jawa. Dengan memahami lebih dalam tentang sistem ini, kita dapat lebih menghargai warisan budaya yang kaya dan kebijaksanaan yang terkandung di dalamnya.